Di hampir semua negara Barat, antara 25-30% populasi orang dewasa menderita beberapa jenis kecanduan. Alkoholisme, nikotin, perjudian, kecanduan cinta, kecanduan internet,… hanya untuk beberapa nama. Menderita kecanduan selalu berarti menderita mengidam – saat-saat ketika pecandu kehilangan kendali dan sangat merasakan dorongan untuk mengkonsumsi obat mereka. Dalam terapi kecanduan, peserta belajar bagaimana mengenali pemicu keinginan dan bagaimana menghadapinya dengan cara yang berbeda. Lavario, salah satu penyedia program swadaya melawan kecanduan terbesar di dunia penaslot, mengidentifikasi sembilan pemicu tipikal. Berikut beberapa contohnya:
Kesepian – keinginan dapat terjadi terutama ketika orang merasa kesepian. Pecandu terkadang menjalani kehidupan ganda. Oleh karena itu, perasaan kesepian juga terjadi dalam hubungan. Kesepian itu menyakitkan dan rasa sakit itu dibunuh dengan menggunakan obat.
Waktu yang tidak terstruktur adalah pemicu lain dari nafsu keinginan. Banyak orang merasa jauh lebih baik ketika mereka memiliki minggu yang terstruktur dengan baik dan rencana yang baik tentang apa yang harus dilakukan pada jam berapa di siang hari. Dalam hal ini, tidak memiliki rencana seperti itu bisa menjadi pemicu lain. Ini terutama termasuk siswa, ibu rumah tangga, pengangguran, pekerja paruh waktu, pekerja malam atau shift, dan sering menjalani kehidupan di mana tidak ada struktur yang jelas untuk hari itu. Mereka terus-menerus memiliki “kebebasan” untuk memilih apa yang harus dilakukan selanjutnya – dan kemudian menggunakan “obat” mereka adalah pilihan.
Perkelahian, pelanggaran, dan ketakutan akan konflik antarpribadi juga dapat memicu nafsu keinginan. Sejak masa kanak-kanak atau remaja, pecandu mungkin telah belajar menghindari konflik, mundur dan minum, berjudi, merokok atau menonton film dewasa di internet sebagai strategi.
Pemicu nafsu makan lainnya adalah stres. Menyerah pada keinginan mungkin merupakan kesempatan bagi orang untuk mendapatkan hadiah cepat yang “layak” untuk hari yang berat kecuali mereka menemukan kompensasi yang berbeda, seperti kontak sosial, olahraga, pijat, pasangan yang penuh kasih, hobi yang menarik, dll. Aku butuh hadiah kecil ini sekarang.”
Bahkan kebahagiaan bisa menjadi pemicu nafsu keinginan. Sebenarnya, orang dengan harga diri rendah memiliki masalah dalam menghadapi emosi positif atau negatif yang kuat.
Jelas, tempat-tempat tertentu, waktu-waktu dalam sehari, hari-hari tertentu dalam seminggu, atau orang-orang tertentu menyebabkan nafsu keinginan. Bergantung pada kecanduannya, ini bisa berupa salon perjudian, bar, waktu malam, teman di pesta, dll. Juga laptop itu sendiri bisa menjadi pemicu perilaku kecanduan.